Senin, 04 Agustus 2008

konsep dasar tbc

BAB I
KONSEP DASAR

A. Pengertian
Tuberculosis (TB) Paru adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yakni kuman aerob yang dapat hidup terutama diparu atau diberbagai organ tubuh lainnya yang mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi (Tabrani, 1996 : 236)
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri aerob gram positif, bakteri asam lemak, mycobacterium tuberculosis, bakteri tersebut paling sering menyerang pada paru-paru, meskipun juga dapat menjangkit kebeberapa organ yang lain (Yasmin, 1999:120)
Tuberculosis adalah infeksi saluran nafas bawah yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang biasanya ditularkan melalui percikan (droplet) dari orang ke orang, dan mengkolonisasi bronkheolus dan alveolus (Corwin, 2000: 412)
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi saluran pernafasan bawah yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yakni kuman aerob yang dapat hidup terutama diparu-paru atau organ lain yang mempunyai tekanan partial oksigen tinggi dan dapat ditularkan melalui droplet dari orang keorang dan mengkolonisasi bronkheolus dan alveolus.

B. Etiologi
Penyebab penyakit TB paru adalah mycobacterium tuberculosis yaitu sejenis kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4µm (Soeparman, 1998: 718)
Tuberculosis disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yaitu kuman aerob yang dapat hidup terutama diparu atau beberapa organ tubuh yang mempunyai tekanan parsial oksigen tinggi pada membran selnya sehingga menyebabkan bakteri ini tahan terhadap asam dan pertumbuhannya berlangsung lambat. Bakteri ini tidak tahan terhadap ultraviolet sehingga penyebarannya terjadi terutama pada malam hari (Tabrani,1996: 236).

C. Patofisiologi
Penyakit infeksi ini disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang biasanya ditularkan melalui percikan ludah (droplet) orang ke orang dan mengkolonisasi bronkheolus dan alveolus. Kuman juga dapat masuk melalui saluran cerna, melalui ingesti susu yang tercemar atau kadang melalui lesi kulit. Apabila bakteri tuberculosis dalam jumlah yang bermakna berhasil menembus pernafasan dan berhasil menempati saluran nafas bawah, maka penjamu akan melakukan respon imun dan peradangan yang kuat dan bukan mematikannya. Respon seluler melibatkan sel T dan jaringan fibrosa membungkus kompleks makrofag basil tersebut kompleks basil, makrofag, sel T dan jaringan parut disebut sebagai tuberkel mengalami kalsifikasi dan disebut kompleks Ghon yang dapat dilihat pada pemeriksaan sinar X-thoraks. Sebelum ingesti bakteeri selesai, bahan mengalami perlunakan (perkejuan). Pada saat ini mikroorganisme hidup dapat memperoleh akses kesistem trakhea bronkhus dan meyebar melalui udara keorang lain.
Kerusakan pada paru akibat infeksi disebabkan oleh basil serta reaksi imun dan peradangan yang kuat. Edema interstitial dan pembentuka jaringan parut permanen dialveolus meningkatkan jarak untuk difusi oksigen dan karbon dioksida sehingga pertukaran gas menurun. Pembentukan jaringan parut dab tuberkel juga mengurangi luas pemukaan yang tersedia untuk difusi gas sehiungga kapasitas difisi paru menurun. Apabila penyakit cukup luas, dapat menimbulkan vasokontriksi arteriol paru dan hipertensi paru dan juga jaringan parut dapat menyebabkan penurunan complience paru (Corwin, 2000: 414-416)

E. Manifestasi klinis dan Pemeriksaan Penunjang
Keluhan yang dirasakan oleh penderita TB Paru bermacam-macam. Keluhan terbanyak adalah :
1. Demam
Demam dapat menyerupai demam influenza, dapat hilang timbul, dapat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh penderita dan penderita berat ringannya infeksi kuman tuberculosis yang masuk.
2. Batuk
Gejala ini dapat ditemukan batuk dapat terjadi karena infeksi pada bronkhus. Sifat batuk dapat dimulai dari batuk kering (nonproduktif). Setelah timbul peradangan menjadi batuk produkti (menghasilkan sputum). Keadaan lanjut dapat berubah batuk darah (hemaptoe) karen terdapat pembuluh darah yang pecah.
3. Sesak Nafas
Pada penyakit fig finger yang baru timbul atau belum dirasakan sesak nafas. Sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut dimana infeksinya sudah setengah bagian paru.
4. Nyeri Dada
Gejala ini jarang ditemukan. Nyeri dada dapat timbul pada infiltrasi radang sudah sampai ke pleura yang menimbulkan pleuritis.
5. Malaise
Penyakit TB bersifat radang menahun, gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia, kurus (berat badan menurun), sakit kepala, pusing, nyeri otot dan keringat malam. Gejala ini makin berat dan hilang timbul tidak teratur. (Soeparman, 1998: 718)
Batuk yang lebih dari 2 minggu setelah kontak dengan pasien tuberculosis dapat diduga sebagai tuberculosis, dapat dilakukan pemeriksaan foto thorak, tes kulit dan pemeriksaan basil tahan asam (BTA) yang terdapat pada sputum atau bilasan lambung pada anak.
Pemeriksaan Diagnostik
a) Radiologi
1. Infiltrat/nodular, terutama pada lapangan atas paru
2. Kavitas
3. Kalsifikasi
4. Efek Ghon
5. Atelektasis
6. Miliar
7. Tuberculoma (bayangan seperti coin lesion)
Pada tuberculosis primer tampak gambaran radiologi berupa infiltrat pada paru-paru unilateral yang disertai dengan pembesaran kelenjar limfe dibagian infiltrat brada.
b) Mikrobiologi
Bahan untuk pemeriksaan bakteriologi adalah sputum pada pagi hari, bilasan lambung dan cairan pleura, serta biakan dari cairan bronkoscopi. Kulur digunakan untuk diagnosis dan tes resistensi. Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan atas adanya basil tahan asam (BTA) pada pergerakan tes resistensi dikerjakan sebagai bahan pertimbangan dalam penanganan tuberculosis.
Tes Tuberculosis
Tes Mountoux adalah menyuntikan 0,1 cc PPD intra dermal, kemudian indurasi yang timbul dibaca 48-72 jam setelah tes, dikatakan positif bila diameter indurasi lebih besar dari 10mm.
Tes Heaf dipakai secara luas untuk survei, dilakukan satu tes dari 100.000 iu tuberculosin/cc melalui 6 jarum difungsikan ke kulit, hasilnya dibaca setelah 3-7hari maka didapat gradasi.
Tes sebagai berikut :
1. Gradasi 1: 1-6 indurasi papula halus
2. Gradasi 2 : adanya cincin indurasi yang dibentuk oleh sekelompok papula
3. Gradasi 3 : indurasi yang berdiameter 5-10mm
4. Gradasi 4 : indurasi yang lebar lebih dari 10mm

Biopsi jaringan
Dapat dilakukan terutama pada tuberculosis kelenjar leher tapi dapat pula pada biopsi paru.
Bronkoscopi
Bilasan transbronkhial digunakan untuk menbantu menegakkan diagnosis tuberculosi baik langsung atau biakan, hasil biopsi pleura dapat digunakan untuk bahan pemeriksaan BTA (Tabrani,1996: 238-241)
Bila tidak ada keluhan dan keadaan klinis stabil maka tidak diberikan anti mikroba, kecuali hanya untuk tujuan memperbaiki keadaan penyakit yang menyertai (underlying desease). Apabila penyakit m,enjadi progesif makaperlu dipertimbangkan pemberian antibiotik. Obat untuk mycobacterium non tuberculosi ini tidak spesifik. Berdasarkan jenis kuman yang menyebabkan infeksi maka :
Mycobacterium kansasii paling sering ditemukan dan sensitif terhadap tubercuostatik. Terapi yang diberikan adalah INH 300 mg, rifampisin 600 mg, dan etambutol 15 mg/kgBB selama 18 bulan.
Mycobacterium tuberculosis avium intra seluler tidak aktif 1/10 – 1/100x aktivitas terhadap tuberculosis. Diberikan terapi seperti pada micobacterium kansasii serta ditambah dengan streptomicin untuk 3-6 bulan pertama dan pengobatan diberikan selama 16-24 bulan.
Mycobacterium fortuitum dan mycobacterium chelonae tumbuh cepat dan resisten terhadap tuberculostatik tinggi. Dapat diberikan amikasin, ciprofloksasin dan doksisiklin. (Tabrani, 1996: 249-250)

F. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan alveolus akibat kalsifikasi, perkejuan / perlunakan.
2. Nyeri akut berhubungan dengan penekanan ujung- ujung saraf nyeri, akibat kram abdomen.
3. Bersihan jalan nafs tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret di saluran nafas.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh.
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan energi, anoreksia, mual muntah.
6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi sekunder terhadap penyembuhan yang lama.

G. Fokus Intervensi
1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan alveolus akibat kalsifikasi, perkejuan / perlunakan.
Kriteria hasil:
i. Pasien melaporkan tidak adanya atau penurunan,dispnea, menunjukkan perbaikan upaya pernapasan, terbatasnya ekpansi dinding dada dan kelemahan.
ii. Bebas dari gejala distres pernafasan
Intervensi:
a. Kaji dispnea, takipneu, adanya bunyi nafas yang tidak normal, peningkatan upaya pernafasan, terbatasnya ekpansi dinding dada dan kelemahan.
b. Evalusi perubahan pada tingkat kesadaran.
c. Dorong pasien untuk bernafas selama ekshalasi.
d. Tingkatkan tirah baring
2. Nyeri akut berhubungan dengan penekanan ujung- ujung saraf nyeri, akibat kram abdomen.
Kriteria hasil:
Melakukan tindakan menurunkan nyri non infasive.
Intervensi:
Kaji efek nyeri terhadap kehidupan individu
Kaji faktor faktor yang menurunkan nyeri
Bantu klien dan keluarga untuk mengurangi efek depresi.
Kaji adanya keluhan nyeri.
Pertahankan tirah baring selama fase akut.
Lakukan pembatasan aktifitas selama fase akut.

3. Bersihan jalan nafs tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret di saluran nafas.
Kriteria hasil :
Mempertahankan jalan nafas pasien.
Mengeluarkan sekret tanpa bantuan
Intervensi :
Kaji fungsi pernafasan (bunyi nafas, kecepatan, irama dan kedalaman serta penggunaan otot-otot aksesoris).
Catat kemampuan unbtuk batuk efektif.
Catat karakter, jumlah sputum dan adanya hemoptisis.
Berikan posisi semifowler.
Pertahankan masukan cairan sedikitnya 2000ml per hari kecuali ada kontra indikasi.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh.
Kriteria hasil :
Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah atau menurunkan resiko penyebaran penyakit.
Menunjukkan teknik atau melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatj\kan lingkungan yang nyaman
Intervensi:
Kaji patologi penyakit (fase akut atau fase tidak aktif : diseminasi infeksi melalui bronkus untuk membatasi jaringan atau mealui aliran darah atau sistem limfotik) dan potensial penyebaran infeksi.
Identifikasi orang lain yang beresiko ( anggota keluarga, teman dekat).
Anjurkan klien untuk batuk atau bersin dan mengeluarkan pada fisis serta menghindari meludah.
Awasi suhu sesuai indikasi.
Kaji tindakan kontrol infeksi sementara.
Identifikasi faktor resiko individu terhadap pengaktifan berulang TB.
Tekankan pentingnya mengikuti kultur ulang secara periodik terhadap sputum untuk lamanya terapi.
Tekankan pentingnya tidak menghentikan obat.
Kolaborasi pemberian agen infeksi sesuai indikasi.
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan energi, anoreksia, mual muntah.
Kriteria hasil :
Pasien akan mempertahankan status nutrisi yang adekuat.
Berat badan stabil dalam batas normal bagi usia, tinggi dan bentuk tubuh.
Intervensi :
Timbang BB saat masuk dan pantau setiap hari.
Kaji status nutrisi pada dasar reguler.
Pantau presentasi makanan yang dimakan.
Pertahankan diit tinggi protein dan tinggi karbohidrat dengan makan sedikit tapi sering.
Baringkan dalam posisi fowler tinggi saat makan untuk mengurangi kelehahan.
Berikan dorongan pada orang terdekat untuk membawakan pasien makanan kesukaan.
6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi sekunder terhadap penyembuhan yang lama.
Kriteria hasil :
Menyatakan atau memperlihatkan peningkatan pengetahuan mengenai diri, mengungkapkan prinsip-prinsip yang menandakan pengertian tentang penatalaksanaan pengobatan.
Intervensi :
Identifikasi gejala yang harus dilaporkan kepada perawat.
Tekankan pentingnya mempertahankan diit tinggi protein, tinggi karbohidrat dan pemasukan cairan adekuat.
Berikan instruksi dan informasi tertulis.
Jelaskan dosis obat, frekuensi pemberian, kerja yang diharapkan dan alasan pengobatan.

2 komentar:

haiweegabriel mengatakan...

PRAGMATICIDO | Casino - Poormans Guides
PRAGMATICIDO, formerly Casino. Casino logo. PRAGMATICIDO is 카지 a brand-new brand, established in 2012, 먹튀검증 abc-1111 as one of the leading gambling sites in Europe. PRAGMATICIDO you bet is one 유로 스타 사이트 of 벳 익스 the oldest

banquotadych mengatakan...

Caesars Casino Resort Launches in Las Vegas - JamBase
Located in the heart of 삼척 출장샵 the Las Vegas Strip, Harrah's Las Vegas is the perfect 포항 출장안마 place for a 광주광역 출장마사지 quick escape and a quick getaway. 강원도 출장샵 The 이천 출장마사지 hotel's